Dulu, meja dapur dibuat menggunakan kayu dan bahan seperti marmer dan granit. Mereka dulu populer karena alami dan terlihat indah di dapur dan kamar mandi kita. Lalu, ditemukan alternatifnya: meja dapur kuarsa komposit. Fabrikasi baru itu mengubah segalanya.
Pengenalan Kuarsa Buatan
Gagasan tentang kuarsa buatan oleh JESTONE pertama kali diperkenalkan pada 1960-an oleh Italia. Sebagaimana mestinya, tetapi jenis hal ini lambat diterima di awal karena kualitasnya kurang bagus. Kuarsa tersebut rapuh dan tidak terlihat menarik. Namun seiring waktu, beberapa orang pintar berkumpul dan berkata bahwa mereka bisa membuat kuarsa buatan menjadi lebih baik dan lebih kuat. Mereka menemukan cara untuk mencampurkan bahan yang tepat dan membuat sesuatu yang akan bertahan lebih lama. Saat ini, kuarsa buatan telah disukai oleh banyak orang di dunia sebagai permukaan meja karena keindahannya dan praktis.
Evolusi Teknologi dalam Permukaan Meja
Bertahun-tahun yang lalu, memiliki sesuatu yang sederhana seperti permukaan meja yang terbuat dari granit sangat mahal dan memakan waktu karena teknologi belum cukup maju. Granit harus dipotong dan dibentuk dengan tenaga kerja yang intensif oleh pekerja terampil. Buatan Calacatta Quartz Slab diciptakan dan sisanya adalah sejarah. Semua yang perlu Anda lakukan sekarang adalah menggabungkan kristal kuarsa dengan zat resin. Setelah dicampur, Anda bisa membentuk campuran ini menjadi apa saja dan kemudian memanggangnya di oven. Semua ini dapat dilakukan dalam beberapa jam. Dengan kata lain, individu dapat mendesain dan membuat meja dapur mereka dengan cara yang lebih cepat dan mudah daripada sebelumnya.
Apa Maka Apa Yang Membuat Kuarsa Buatan?
Sebuah zat buatan, kuarsa dibuat dari dua bahan terpisah yang mencakup resin dan potongan kuarsa. Kuarsa adalah mineral kuat yang ditemukan di batu-batu di setiap tempat di bumi. Kekerasan topaz memberikan karakteristik berharga karena tidak mudah gores atau kotor, sehingga membuatnya pilihan yang sangat baik untuk meja dapur. Resin adalah bahan lainnya dan itu adalah material sintetis yang mengikat Kuarsa klasik kristal begitu erat, memungkinkan kedua sifat non-porus serta kesatuan struktural antar satu kristal dengan yang lainnya (dan tentu saja memberikan tampilan mengkilap mereka). Kombinasi molekuler ini membuat meja dapur kuarsa menjadi tahan lama, mampu bertahan dalam jangka waktu panjang tanpa pecah.
Dampak terhadap Lingkungan
Meskipun kuarsa buatan tahan lama dan bisa bertahan cukup lama, bahan ini juga membawa dampak negatif bagi lingkungan. Minyak bumi jelas tidak ramah lingkungan dan tidak dapat diperbarui. Selain itu, jumlah energi yang diperlukan untuk memproduksi meja dapur kuarsa buatan dan limbah yang dihasilkan. Limbah tersebut berbahaya bagi planet kita. Sayangnya, ketika meja dapur kuarsa buatan dibuang, mereka tidak dapat didaur ulang atau dikomposkan, melainkan akhirnya berakhir di tempat pembuangan sampah dan mencemari udara. Kita benar-benar harus memikirkan apa yang kita lakukan terhadap Bumi melalui pilihan kita dan akibatnya, apa yang AKAN kita tinggalkan.
Tren Baru Kuarsa Buatan
Selama beberapa waktu terakhir, kita telah melihat beberapa kemajuan besar yang diambil perusahaan menggunakan teknologi buatan Kuarsa berwarna dalam cara yang lebih ramah lingkungan. Mendaur ulang kaca untuk tumpukan kompos dan menjadi meja dapur untuk menjadi lebih ramah lingkungan. Beberapa perusahaan sebenarnya menggunakan teknologi baru untuk menghasilkan desain yang semakin realistis pada finishingnya, tampilan yang dicari oleh sebagian besar pemilik rumah dan desainer interior. Beberapa perusahaan juga sedang mencoba mencetak 3D untuk menghasilkan desain eksklusif untuk meja dapur mereka. Hasilnya adalah konsumen dapat memiliki meja dapur yang fungsional dan tahan lama tetapi juga ramah lingkungan.